Kamis, 07 Maret 2013

kiper terbaik dan bek terbaik


KIPER
Sobur: Salah satu pemain yang tergabung dalam ‘generasi emas’ di era kebangkitan Persib di tahun 1986. Sobur lah yang mengawal gawang Persib ketika menjuarai Perserikatan di tahun  itu. Kehausan bobotoh atas gelar juara dan trauma selalu kalah pada dua final sebelumnya akhirnya terobati dengan diboyongnya gelar juara perserikatan ke Bandung. Dan keberhasilan itu tidak lepas dari andil Sobur dalam mengawal gawang. Dialah legenda dan kiper utama Persib pada dekade itu.

BEK

Adeng Hudaya: Jika bertanya siapa libero terbaik sepanjang sejarah Persib, nama Adeng Hudaya pasti akan menjadi satu nama yang tidak akan terlewatkan. Pria kelahiran Cikajang, Garut ini adalah Franz Beckenbauer-nya Persib. 12 tahun menjadi kapten Persib sejak tahun 1980, Adeng berhasil mempersembahkan dua gelar piala perserikatan di tahun 1986 dan 1990. Selama karir bermainnya, Adeng hanya terkena satu kartu kuning ketika melawan Persija.
Robby Darwis‘Halik ku aing’ atau dalam artian bahasa Indonesia adalah ‘awas, biar saya yang ambil’ identik dengan Robby Darwis. Kata yang menjelaskan tentang jangan ada yang mengambil set piece selain Robby adalah gambaran bagaimana dominasi seorang Robby Darwis ketika dia ada di dalam lapangan. Robby adalah kapten Persib yang mengangkat piala di Liga Indonesia pertama. Dia juga satu-satunya pemain Persib yang mampu membawa Persib juara empat kali (1986, 1990, 1994, 1995). Medali emas Sea Games 1987 dan 1991 menambah catatan bahwa prestasinya diakui di Asia tenggara. Dialah salah satu generasi Marek janota yang bisa lintas generasi di tim sampai generasi Yaris Riyadi.
Dede Iskandar: Ketika harus menentukan siapa yang pantas mengisi posisi fullback kiri skuad Persib sepanjang masa, nama Dede Iskandar menjadi nama yang ‘wajib’ disimpan di posisi itu. Dialahfullback terbaik yang pernah dimiliki Persib. Tiga gelar juara di tahun 1990, 1994 dan di liga Indonesia tahun 1995 berhasil diboyongnya bersama Persib. Hampir tidak tergantikan di posisinya. Bahkan ketika Persib harus bermain dengan formasi 3-5-2, Dede Iskandar pun tetap tidak tergantikan. Dia bermain menjadi winger ketika formasi itu mulai masuk ke Persib di era Indra Thohir. Dede Iskandar memang bukan pemain dengan kategori top class di kancah sepakbola nasional. Tapi dia adalah pemain yang amat sangat berguna dan mempunyai peran vital di Persib. Hingga saat ini, belum ada fullback yang bisa sangat berguna untuk kinerja tim dan berprestasi seperti Dede Iskandar.
Encas Tonif: Encas Tonif adalah bek tangguh yang sulit dilewati. Bersama Risnandar, Ganjar Nugraha dan Sukowiyono, merekalah generasi yang terbaik sebelum era Adjat Sudrajat lahir. Encas Tonif merupakan bintang Persib di era nya. Sayangnya, dia bermain baik di waktu yang salah. Encas Tonif tergabung di skuad Persib yang terdegradasi di tahun 1978.


0 komentar:

Posting Komentar