Jumat, 08 Maret 2013

stefan

Stefan Effenberg
 Stefan Effenberg
Salah satu tokoh yang sanggup menandingi kegilaan Oliver Khan di Jerman adalah Effenberg. Gayanya yang meledak-ledak tak pandung bulu, bahkan rekan sendiri bisa ia semprot jika salah.

Ia dijuluki Big Bos oleh para personil Bayern Munich di eranya, pensiun dengan mengantungi 109 kartu kuning, rekor tertinggi di Jerman pada saat itu.

Ottmar Hitzfeld yang pernah menjadi pelatihnya sempat bilang bahwa pemain Munich kerap menepi jika si big bos lewat, "Ketika pemain lain mencari tempat bersembunyi, itu artinya Effenberg sedang datang."

roy keane

Roy Keane
 Roy Keane
Pria ini adalah pewaris langsung ban kapten Manchester United yang ditinggalkan Eric Cantona. Dan seolah tak mau kalah dari pendahulunya itu, ia pun juga punya gayanya sendiri untuk nakal.

Ia mengakhiri karir Alf-Inge Haland lewat aksi balas dendamnya, tekel brutal ia lepaskan dengan sengaja hingga pemain Manchester City tersebut tak lagi bisa bermain bola.

Pergi dari Old Trafford pun dengan cara yang tak baik, ia bertengkar dengan Sir Alex Ferguson. Keane sempat menyebut pemain-pemain muda Setan Merah adalah sekumpulan arogan yang tak memberi sumbangsih apa pun bagi klub. 

oliver kahn

Oliver Kahn
Oliver Kahn 
Dijuluki King Kahn, penjaga gawang yang suka memprovokasi lawan maupun kawan. Bek Jerman maupun Munich kerap merah telinganya ketika Khan sudah mengumpat.

Ia pernah menghajar pemain lawan yang nyaris menjebol gawangnya hingga K.O. dengan terjangan badannya yang tinggi dan kokoh tersebut.

Ia juga pernah saling bertukar psy war dengan deputinya sendiri di Der Panzer si Jens Lehmann. Bahkan hingga pensiun persona itu tidak pernah bisa akur.
 
5. Paolo Di Canio
 
Salah satu yang akan dikenang adalah ketika saat bersama West Ham Di Canio pernah mendorong wasit Paul Alcock tahun 1998. Hal itu berbuah skorsing 11 laga baginya plus denda.

Hijrah ke Lazio sikap bandelnya masih tetap ia bawa, memberikan salam fasis kepada Ultras Lazio menjadi salah satu ritual yang rutin ia lakukan.

Ketika memutuskan menjadi pelatih, ia dipinang oleh Swindon Town. Sayangnya sejumlah penyokong dana bagi klub tersebut malah mundur karena citra fasis yang dibawa sang gaffer.